Senja mulai datang menyapa. Dinginnya angin senja yang menusuk tulang , seakan tak ada harganya. Tatkala Cherlo memandangi cakrawala untuk melihat terbenamnya sang mentari. Yah , irulah dia sukanya hal yang aneh - aneh .
"Ahhh .... senangnya bisa melihat pemandangan seindah ini...."
"Kau ini , memang aneh ! "
Sahut seseorang di belakangnya. Dia adalah Rendi sahabat Cherlo. Dia adalah anak yang berbadan tinggi dan kekar. Ia selalu bersama Cherlo kemana pun ia pergi.
"Eh , Ren apakah kau tak pernah merasakan kesenangan sepertiku saat melihat terbenamnya matahari ?"
"Senang apanya ,, yang punya hoby seperti itu kan hanya kau ..."
" Ya , memang . Entah mengapa sejak kepergiannya ke luar kota, aku suka merenung "
"Siapa ? Memangnya kau punya gebetan ? Tapi , kau tak pernah cerita padaku ?"
"Sudahlah simpanlah penasaranmu itu ! Aku akan membaritahumu besok."
Mereka pun kembali ke rumah , dan Rendi masih saja penasaran dengan Cherlo. Dan setibanya di persimpangan.........
To be continued...
"Ahhh .... senangnya bisa melihat pemandangan seindah ini...."
"Kau ini , memang aneh ! "
Sahut seseorang di belakangnya. Dia adalah Rendi sahabat Cherlo. Dia adalah anak yang berbadan tinggi dan kekar. Ia selalu bersama Cherlo kemana pun ia pergi.
"Eh , Ren apakah kau tak pernah merasakan kesenangan sepertiku saat melihat terbenamnya matahari ?"
"Senang apanya ,, yang punya hoby seperti itu kan hanya kau ..."
" Ya , memang . Entah mengapa sejak kepergiannya ke luar kota, aku suka merenung "
"Siapa ? Memangnya kau punya gebetan ? Tapi , kau tak pernah cerita padaku ?"
"Sudahlah simpanlah penasaranmu itu ! Aku akan membaritahumu besok."
Mereka pun kembali ke rumah , dan Rendi masih saja penasaran dengan Cherlo. Dan setibanya di persimpangan.........
To be continued...
0 comments:
Post a Comment