Pages

Monday, November 25, 2013

Langit Senja di Bumi Yogyakarta

         Senja mulai datang menyapa. Dinginnya angin senja yang menusuk tulang , seakan tak ada harganya. Tatkala Cherlo memandangi cakrawala untuk melihat terbenamnya sang mentari. Yah , irulah dia sukanya hal yang aneh - aneh .
         "Ahhh .... senangnya bisa melihat pemandangan seindah ini...."
         "Kau ini , memang aneh ! "
         Sahut seseorang di belakangnya. Dia adalah Rendi sahabat Cherlo. Dia adalah anak yang berbadan tinggi dan kekar. Ia selalu bersama Cherlo kemana pun ia pergi.
          "Eh , Ren apakah kau tak pernah merasakan kesenangan sepertiku saat melihat terbenamnya matahari ?"
          "Senang apanya ,, yang punya hoby seperti itu kan hanya kau ..."
          " Ya , memang . Entah mengapa sejak kepergiannya ke luar kota, aku suka merenung "
          "Siapa ? Memangnya kau punya gebetan ? Tapi , kau tak pernah cerita padaku ?"
          "Sudahlah simpanlah penasaranmu itu ! Aku akan membaritahumu besok."
          Mereka pun kembali ke rumah , dan Rendi masih saja penasaran dengan Cherlo. Dan setibanya di persimpangan.........
  To be continued...

0 comments:

Post a Comment